Selasa, 08 Desember 2015

Lika Liku Seleksi Beasiswa LPDP

Halo Blogger... 

Alhamdulillah masih diberi kesehatan sampai detik ini. 

Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman mengikuti seleksi beasiswa LPDP yang sedang digandrungi para scholarship hunter :)). 

Tulisan ini saya buat sebagai bentuk rasa syukur dan semoga saja bisa membantu teman-teman lain. Dulu saat mau mendaftar saya pakai acara searching pengalaman orang lain juga. Hehe... 

Kalau mau daftar LPDP jangan lupa buat akun dulu di http://www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id/

Let's check the steps :

Seleksi pertama adalah SELEKSI ADMINISTRASI. 

Pengalaman pertama mendaftar seleksi administrasi periode 1, bulan Januari 2015, namun gagal karena syarat TOEFL yang tidak terpenuhi. Saat itu nekat aja daftar meskipun hanya dengan nilai TOEFL institusi (yang tidak diakui LPDP) yang nilainya ngepas 550. Hehe.. But don't give up. There is another opportunity in the next round. (Bisa dibaca perjuangan lulus TOEFL di tulisan sebelumnya ^^v) 

Akhirnya saat seleksi periode 3, bulan Juli 2015 saya memberanikan diri mendaftar lagi untuk program doktoral beasiswa pendidikan Indonesia (BPI). Deadlinenya tanggal 24 Juli 2015, namun seminggu sebelumnya saya sudah submit semua dokumen via web LPDP (jadi semua syarat pendaftaran di upload secara online tidak lewat pos). Kalau dari pengalaman saya dan yang saya baca dari pengalaman yang lain juga, sebisa mungkin submit dokumen jauh-jauh hari sebelum deadline karena ditakutkan webnya mengalami error.

Saat mendaftar ada beberapa isian yang harus kita input diantaranya profil, riwayat pendidikan, riwayat organisasi, prestasi, bahasa, pengalaman riset, pengalaman pelatihan atau workshop, pengalaman riset, karya ilmiah, konferensi atau seminar, dan penghargaan. Isi selengkap-lengkapnya sehingga track record kita terlihat baik, :)

Saat itu dokumen yang perlu di upload diantaranya : 
1. Proposal penelitian (untuk S3), rencana studi (untuk S2)
2. Ijazah magister, 
3. Transkrip nilai magister, 
4. Sertifikat Bahasa Asing yang diakui LPDP dan masih berlaku, 
5. Surat Pernyataan (bermaterai) Tidak sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa Doktor dari sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri; Berkelakuan baik dan tidak pernah melakukan tindak pidana; Sanggup mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara setelah menyelesaikan studi; Sanggup menyelesaikan studi Doktor sesuai dengan waktu yang tentukan, 
6. Surat Ijin Belajar sesuai format LPDP (bagi yang sedang bekerja), 
7. Surat Rekomendasi sesuai format LPDP, 
8. LOA Conditional / Unconditional yang masih berlaku, 
9. Kartu Tanda Penduduk (KTP), 
10. Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba dan ditambahkan Surat Keterangan Sehat Bebas dari Tuberculosis (TBC) bagi yang ingin studi ke luar negeri. Semua Surat Keterangan Sehat dari Rumah Sakit Pemerintah. 

Nb:
- Surat rekomendasi, surat pernyataan, dan surat ijin belajar harus menggunakan format yang sudah ditentukan oleh pihak LPDP.
- Disiapkan aja buat SKCK, ntar dibutuhin pas verifikasi dokumen di seleksi wawancara




Selain syarat dokumen dokumen di atas, pendaftar beasiswa LPDP juga diminta membuat 3 essay, yang terdiri dari: 
1. Essay sukses terbesar dalam hidupku, 
2. Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi / profesi komunitas saya, 
3. Menulis ringkasan proposal penelitian sesuai program studi doktoral pada perguruan tinggi tujuan.


Bisa diliat contoh Essay saya sewaktu mendaftar di link ini :
https://drive.google.com/open?id=0B7d_XT6kUNELSno1N1R1eTZIeEk

Jadi, untuk yang berniat mendaftar silahkan disiapkan syarat administrasi yang sudah saya sebutkan di atas. Dokumen-dokumen ini jangan sampai hilang karena nantinya akan dibutuhkan untuk seleksi tahap kedua. Jika semua kelengkapan sudah siap, di scan, di upload dalam format pdf dan silahkan submit. Setelah itu kita akan mendapat nomor pendaftaran.

Saran saya untuk seleksi administrasi, baca baik-baik USER MANUAL dan BOOKLET BEASISWA yang bisa didownload di laman ini  http://www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id/.
Pada buku panduan tersebut dijelaskan secara detail dokumen yang harus diisi dan dipersiapkan, seperti cara mengisi riwayat, panjang/jumlah kata yang digunakan dalam membuat essay, format surat pernyataan, format surat ijin belajar, surat rekomendasi, dan lain-lain.

  
Seleksi Kedua adalah Tes Wawancara, LGD (Leaderless Group Discussion), dan Essay on the Spot 

Rasa deg-degan mulai terasa mendekati hari pengumuman seleksi administrasi. Pengumuman hasil administrasi biasanya keluar 2 minggu setelah deadline. Kalau gak salah waktu itu tanggal 5 Agustus 2015 pengumuman administrasi keluar. Waktu itu pas ada acara conference ICSSSA di Bali. Dan waktu dapat sms pengumuman lulus administrasi itu kira-kira jam 21.30 pas perjalanan balik ke Surabaya. Alhamdulillaaah rasanya bahagia sekali. 

Waktu itu saya pilih lokasi seleksi wawancaranya di Surabaya dan Alhamdulillah dapat sesuai permintaan tepatnya di Gedung Keuangan Negara, Jalan Indrapura No.5, Surabaya. Paginya saya buka email dan ternyata saya dapat jadwal seleksi selanjutnya tanggal 27 Agustus 2015 (waktu itu seleksi regional Surabaya kebagian tanggal 26-28 Agustus 2015).



Beruntungnya saya dapat seleksi tanggal segitu. Mengingat belum banyak persiapan yang saya lakukan untuk seleksi tahap kedua ini. Jadi waktu 3 minggu yang ada saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan seleksi tahap kedua. Usahakan datang paling tidak 1 jam sebelum waktu seleksi. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan kita alami selama perjalanan menuju tempat seleksi. Biasanya kita diminta mengisi daftar hadir sebelum memulai seleksi. Sembari menunggu giliran seleksi, kita bisa kenalan dengan teman-teman lain yang mau seleksi juga. ((:

Dalam seleksi tahap kedua ini ada 3 tahapan. 

A. Seleksi wawancara 

Untuk seleksi wawancara, persiapkan semua dokumen asli yang telah diupload sewaktu seleksi administrasi (selengkap-lengkapnya) +SKCK. Bawa juga semua dokumen pendukung seperti paper yang pernah di publish, sertifikat, SK pekerjaan, screenshot email dengan profesor/pihak universitas, dll yang sekiranya bisa mendukung kita saat ada pertanyaan yang di luar dugaan. Akan ada verifikasi dokumen sebelum seleksi wawancara dimulai. Jika dokumen yang dibawa tidak sesuai dengan dokumen yang diupload akan ada kemungkinan tidak bisa mengikut seleksi wawancara dan otomatis akan gugur. 

Saya coba ceritakan apa yang sudah saya siapkan. Untuk persiapan seleksi wawancara, saya mencoba membaca blog teman-teman awardee LPDP yang sudah melewati seleksi ini. Dan ternyata setelah saya baca beberapa referensi, banyak sekali pengalaman berbeda yang dialami oleh setiap orang. Ada yang wawancara santai, ada yang wawancaranya penuh tekanan, ada yang semuanya dalam bahasa inggris, ada yang 50% Indonesia 50% Inggris, dan banyak cerita yang lain. Jadi kalau coba menyimpulkan dari referensi yang saya baca, kita harus selalu siap apapun kondisinya karena karakter setiap interviewer pasti berbeda-beda. 

Topik pertanyaan yang biasanya ditanyakan: 
1. Seputar keluarga 
2. Riset yang telah, dan akan dilakukan 
3. Alasan memilih jurusan, universitas dan negara tujuan 
4. Kontribusi setelah kembali ke Indonesia 
5. Manfaat riset untuk Indonesia 
6. Hal bermanfaat yang pernah dilakukan untuk lingkungan dan masyarakat 
7. Penilaian tentang kondisi Indonesia saat ini dan lain lain.... 

Untuk seleksi wawancara, saran saya siapkan jawabannya dalam versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk jaga-jaga biar gak kagok. Kalau bisa sempatkan latihan wawancara dengan teman/orang lain, seoalah teman kita jadi interviewer dan kita latihan menjawab pertanyaan tersebut secara face to face. Saat masuk ruangan interview, senyum, salaman dengan interviewer, dan ucapkan salam. 

Dalam seleksi wawancara, ada 3 interviewer yang terdiri dar 1 psikolog dan 2 akademisi. Kalau saya kemarin interviewernya dari kemendikbud dan dosen UGM, terus psikolognya dari UI. Seperti yang saya bilang tadi, karakter interviewer itu beda-beda jadi pengalaman setiap orang pun pasti berbeda dalam seleksi wawancara. Siapkan alternatif pertanyaan dan jawaban se-variatif mungkin. Berdoa sebanyak mungkin agar tidak grogi saat interview. Alhamdulillah saat itu interviewernya cukup kooperatif dan cukup membantu dalam proses interview. No hard feeling.. hehe. Kalau pertanyaan yang diajukan waktu itu ya sekitaran 7 poin yang sudah saya sebutkan di atas. Jawablah sesuai hati nuranimu. Just be yourself =D


B. LGD (Leaderless Group Discussion) 

Tips: Untuk mempersiapkan LGD, bacalah/carilah sebanyak mungkin informasi/topik hangat yang sedang banyak dibicarakan di Indonesia. Baca koran, majalah, tonton acara TV yang membahas tentang berita terkini di Indonesia.

LGD adalah sejenis metode diskusi yang terdiri dari 8-10 orang membahas tentang problem dan isu yang saat ini sedang hangat di negara Indonesia. Durasi diskusinya sekitar 40 menit. Setiap orang dalam kelompok diskusi tersebut harus menyampaikan gagasannya tentang topik yang telah ditentukan. Dalam LGD ini diusahakan tidak ada anggota yang terlalu aktif maupun terlalu pasif. Buatlah suasana diskusi yang berkesinambungan, tidak ada anggota yang mendominasi sesuai namanya "Leaderless" dan jangan ciptakan suasana debat. Usahakan setiap anggota saling mendukung pendapat anggota yang lain atau jika tidak saling menguatkan/menambahkan. Biarkan setiap orang bergiliran menyampaikan pendapatnya. Tunjuk satu orang dalam kelompok sebagai notulen yang nantinya di akhir diskusi bisa menyampaikan kesimpulan hasil diskusi. Saat LGD, kita akan diberi selembar kertas yang berisi bacaan mengenai suatu topik. Kita diberi waktu 5 menit untuk membaca dan 35 menit sisanya mendiskusikan tentang gagasan dan solusi yang bisa diberikan. Waktu itu saya mendapatkan topik tentang human trafficking oleh perusahaan milik Thailand di perairan Maluku. Saat itu saya berbicara sebanyak 3 kali. 

Saran yang sangat membantu saat saya membaca blog teman lain: Jika saat itu kita mendapatkan topik yang kita sama sekali belum pernah mendengar/membacanya, jangan panik! Usahakan jangan menjadi pembicara pertama. Biarkan teman yang lain mengemukakan pendapatnya terlebih dahulu, baru setelah itu kita bisa mendukung dan menambahkan apa yang telah disampaikan oleh anggota diskusi sebelumnya :). 

Dan yang penting juga, jangan coret lembar bacaan yang diberikan saat LGD. Perbanyak kenalan saat seleksi. Siapa tau teman yang kita ajak kenalan akan menjadi teman kelompok LGD dan itu akan sangat membantumu untuk bisa membuat suasana LGD menjadi lebih teratur. Saat itu, 3 dari teman LGD sudah saya kenal sebelumnya saat antri menunggu seleksi wawancara. 


C. Essay on the Spot 

Seleksi ini adalah yang pertama diterapkan saat periode 3. Sebelumnya seleksi tahap 2 hanya terdiri dari seleksi wawancara dan LGD, jadi saat itu saya juga tidak punya bayangan bagaimana tahapan seleksi essay on the spot. Oh ya untuk essay on the spot ini diminta ngebawa juga papan jalan (yang biasanya dipake alas buat ljk pas ujian)

Sama halnya dengan LGD, untuk persiapan essay on the spot, bacalah/carilah sebanyak mungkin informasi/topik hangat yang sedang banyak dibicarakan di Indonesia. Baca koran, majalah, tonton acara TV yang membahas tentang berita terkini di Indonesia. Bedanya adalah jika LGD kita mengemukakan pendapat kita lewat lisan, dalam essay on the spot kita harus mengemukakan ide kita lewat tulisan. Saat essay on he spot kita diberi dua lembar kertas yang terdiri dari kertas untuk menulis dan kertas yang berisi topik yang bisa kita pilih. 

Saat itu ada 2 topik yang ditawarkan: 
1. Hukuman mati terpidana korupsi 
2. Pasal penghinaan presiden. 

Kita diminta memilih salah satu dari 2 topik tersebut. Saat itu saya memilih topik pertama. Setelah topik ditentukan kemukakan gagasan kita tentang topik tersebut. Banyak membaca adalah modal utama dalam tes ini, karena semakin banyak referensi yang kita baca akan semakin banyak gagasan yang bisa kita tulis. Dua topik yang ditawarkan sudah masuk list topik yang sudah saya siapkan waktu itu. 

Berikut list yang sudah saya buat dari isu yang sedang hangat di bulan Agustus 2015: 

1. Ujian nasional 
2. Kurikulum 2013 
3. UU Minerba 
4. Hukuman mati terpidana narkoba 
5. Hukuman mati koruptor 
6. HIV-Aids 
7. Kasus Freeport Papua 
8. KPK vs Polri 
9. Kebijakan penghapusan tiket murah pesawat 
10. Pembekuan PSSI 
11. Pariwisata Indonesia 
12. Krisis daging sapi 
13. Pasal penghinaan presiden 
14. Kekerasan pada anak 
15. Kasus Tolikara 
16. 70 tahun Indonesia merdeka 
17. Polemik BPJS 
18. ISIS 
19. Kasus dwelling time 
20. Kasus OC Kaligis 
21. kekeringan dan El Nino 
22. Rupiah terpuruk. 

 :)))))) Alhamdulillah saat itu satu lembar bolak balik bisa saya isikan gagasan yang saya tuangkan dari hasil mengumpulkan referensi selama 3 minggu. Hehehe. OK. Well done!. Tiga tahapan tes sudah saya lewati. Tinggal menunggu hasil. Daaaan... Tanggal 10 September 2015 saya menerima kabar baik ini :)


Tahap selanjutnya adalah PK (Persiapan Keberangkatan). Ditunggu tulisan selanjutnya untuk cerita PK. v^^v


Then, selamat berjuang scholarship hunter !!!! GANBATTE...