Penemuan Partikel Tuhan menimbulkan pertanyaan, apa gerangan hubungan antara partikel Tuhan dengan Tuhan? Untuk menjawabnya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS menghadirkan seminar setengah hari bertajuk Partikel Tuhan dan Nasib Jagad Raya, Kamis(19/7).
Dua pakar fisika teori Dr. L.T. Handoko dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Drs. Agus Purwanto M.Sc., D.Sc dosen Jurusan Fisika ITS hadir sebagai pembicara. Beragam peserta mulai dari dosen, mahasiswa, hingga guru SMA hadir dalam seminar.
''Tidak ada hubungannya antara Tuhan dan Partikel Tuhan,'' tandas Agus, dosen sekaligus penulis buku Ayat-Ayat Semesta ini. Partikel Tuhan hanya sebutan untuk partikel dengan nama asli Higss Boson.
Istilah Partikel Tuhan pertama kali muncul dari buku yang ditulis oleh peraih penghargaan nobel, Leon Lederman pada tahun 1994. Leon menerbitkan buku yang berjudul God Particle: If The Universe Is The Answer, What Is The Question?
Bahkan menurut Handoko, penemuan sebuah partikel di dunia fisika adalah sesuatu yang biasa. ''Penemuan ini heboh karena namanya yang fenomenal, serta penelitiannya membutuhkan dana triliunan," ungkap Handoko.
Jalan untuk menemukan partikel tersebut tergolong rumit. Setiap tahunnya observasi Partikel Tuhan membutuhkan dana sebesar kurang lebih 10 triliun dollar AS. Biaya sebesar itu diperlukan untuk pengoperasian sebuah alat yang bernama Large Hadron Collider (LHC). Alat tersebut berbentuk melingkar sepanjang 27 kilometer. Alat mahal tersebut berada di bawah tanah di antara wilayah Swiss dan Perancis.
Meski ia hanya seberkas partikel, untuk mencari keberadaannya, ilmuwan harus merancang proses tumbukan antar partikel yang memiliki muatan berlawanan. Tumbukan tersebut membutuhkan energi sangat besar. ''Ibarat mematahkan tusuk gigi, semakin kecil ukuran tusuk gigi semakin besar pula energi yang dibutuhkan untuk mematahkannya. Begitu juga dengan Partikel Tuhan ini,'' terang Handoko.
Selanjutnya Partikel Tuhan atau Higss Boson diperoleh dari serpihan partikel hasil tumbukan tersebut. Namun sebenarnya, wujud Partikel Tuhan sendiri belum tampak. ''Penanda keberadaan Partikel Tuhan adalah jejak dari Higgs yang ada di proton,'' kata Handoko.
Lantas, kenapa sebuah partikel memerlukan Partikel Tuhan atau Higgs Boson? Menurut Handoko, Higgs Boson merupakan partikel yang memberi massa kepada partikel lain. Tanpanya, sebuah partikel tidak akan memiliki massa.
''Namun sebenarnya secara teori terdapat mekanisme lain dalam membentuk massa dan tidak harus menggunakan Higgs,'' terang Handoko. Sayangnya alasan kenapa perbedaan mekanisme ini dapat terjadi masih belum terungkap.
Melalui seminar tersebut Handoko dan Agus menerangkan ihwal Partikel Tuhan dengan penjelasan lugas dan sederhana. ''Seminar ini sebagai forum pencerahan dari kehebohan yang sempat terjadi di milis ITS sejak penemuan Partikel Tuhan,'' ungkap Prof. Dr. Drs. Surya Rosa Putra, MS, Ketua Pusat Studi Sains LPPM ITS.
SUMBER : http://www.fmipa.its.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=227:setengah-hari-ungkap-partikel-tuhan&catid=39:berita&Itemid=83&utm_source=fmipa&utm_medium=twitter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar